tag:blogger.com,1999:blog-23786065367471927562024-02-20T09:49:00.190-08:00The Fighter of DreamRosi Ari Ramdanihttp://www.blogger.com/profile/04276320936942756730noreply@blogger.comBlogger2125tag:blogger.com,1999:blog-2378606536747192756.post-67147388643080762242016-02-15T20:28:00.002-08:002016-02-15T21:23:04.267-08:00Testing Post<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">hadew...beginilah kalau
medikalisasi semakin meraja...dan beginilah jadinya kalau ibu hamil tidak tahu
bahkan tidak mau memberdayakan diri. Manut-manut saja sama perintah dokter.
Bagi mereka dokter adalah DEWA atau TUHAN di bumi yang setiap kata-katanya adalah
SABDA yang harus di ikuti dan pasti benar.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Kasus barusan begini: seorang ibu
hamil 5 minggu, ini adalah kehamilan yang sangat di harapkan dan dinantikan,
namun suatu hari dia kon mendapati ada flek di celananya. Panik...stres...dan
cemas...takut jika keguguran...sore itu juga serta merta pergi ke SPOG. Dan
sama SPOG nya langsung di beri obat penguat kandungan cygest 400 &
duphaston harus diminum 3 bulan terus menerus dengan alasan si ibu kekurangan
hormon sehingga janinnya tidak kuat sehingga harus di beri penguat...<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Padahal kalau di logika darimana
si dokter tahu kalau si ibu itu kekurangan hormon? Kalau hanya pemeriksaan by
USG? Apakah hormon bisa dilihat by USG? Mustahil...<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan hormon apa yang kurang karena
ibu hamil malah produksi estrogen dan progesteron meningkat...lalu bukankah
harusnya pemeriksaan hormonal itu di tentukan dari pemeriksaan darah dan
kelenjar –kelenjar tubuh dan ini hanya bisa di periksa oleh satu RS saja di
Indonesia dan inipun harganya sangat mahal sekali 1 hormon kortisol saja bisa
1,5 juta biaya analisanya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan padahal flek di awal kehamilan
itu biasa..mungkin itu adalah fase embrio yang sedang berimplantasi. Andai si
ibu tahu fase-fase pertumbuhan janin tentunya dia tidak akan serta merta
menerima dan mengkonsumsi obat dari dokter. Udah gitu perdarahan bisa dipicu
dari stres psikologis. Semakin stres semakin perdarahan. Apalagi jika di dokter
sitakut-takutin tentu pasien akan semakin stres bisa-bisa tiap kali ke kamar
mandi dia melihat celana dalamnya dan memeriksa apakah ada flek atau tidak. Dan
ini adalah tanda distres.bukankah ini justru akan memperparah gangguan?<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Dan banyak ibu yang tidak
mengetahui efek samping obat penguat.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Obat penguat akan membuat dan
merangsang penanaman plasenta semakin jauh kedalam lapisan otot rahim bsa jadi
penanaman plasentanya melekat sampai miometrium (lapisan tengah) atau bahkan
perimetrium (lapisan paling luar dari rahim) yang akibatnya setelah bayi lahir
nanti plasenta tidak bisa kunjung lahir karena adanya perlengketan plasenta
akibat tertanam lebih jauh dari yang seharusnya. Otomatis ini justru awal dari
masalah baru. Mulai dari perlengketan plasenta sehingga harus di lakukan manual
plasenta (pengambilan plasenta dengan cara manual) atau bahkan histerektomi
(pengangkatan rahim, akibat dari perlengketan plasenta sampai menembus
perimetrium)<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Satu hal yang membikin saya
prihatin adalah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Masih banyak dan sangat banyak
dokter dan bidan yang masih mengobati pasien dengan hanya mengobati atau
mengatasi keluhan dan gejalanya saja. Ibarat ada kebakaran yang diilangin
asapnya saja bukan apinya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Contohnya tidak cuman seperti
cerita yang saya tulis barusan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">- Seorang ibu
menderita mual muntah berlebihan datang ke bidan hanya di kasih Mediamer atau
vitamin B6. Jarang sekali di eksplore mengapa bisa seperti itu dilihat dari
kacamata psikologisnya. Padahal sebenarnya si ibu itu mungkin sedang bermasalah
dengan suami, mertua atau orang lain, karena hamil maka gejalanya semakin
parah. Eh gak di cari akar masalahnya tapi gejalanya saja yang di obatin.
Apakah itu akan menyelesaikan masalah? Dan ironisnya si ibu atau pasien ini ya
manut manut saja sama si bidan. Dan masih banyak agi cerita yang lain. Seng
sebenarnya serupa walaupun tak sama kasusnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Semoga di group ini para member
lebih cerdas. Mau memberdayakan diri. Pengetahuan itu Kunci bunda..jangan
pernah bosan belajar jangan pernah bosan membaca. Demi generasi lebih baik.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Salam hangat<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;">Yesie<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Georgia, Times New Roman, serif;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal">
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
Rosi Ari Ramdanihttp://www.blogger.com/profile/04276320936942756730noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2378606536747192756.post-91588673125034263122011-11-19T23:49:00.001-08:002011-11-19T23:49:42.018-08:00nyobates tes tes...Rosi Ari Ramdanihttp://www.blogger.com/profile/04276320936942756730noreply@blogger.com0